HIV... Denger namanya aja udah ngeri ya sobat.. apalagi sampe kena. Naudzubillah deeh...
Buat sobat yang gak pengen kena HIV baca entriku kali ini yakk.. ada cara pencegahan dll lah pokoknya :D
When HIV Becomes AIDS (HIV #2)
Menurut Wikipedia (hahahah) HIV itu adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia , terutama Sel T CD4, dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" , dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS
SIKLUS HIDUP HIV itu kayak gini sobat
1. Virus bebas beredar dalam aliran darah
2. HIV mengikatkan diri pada sel
3. HIV menembus sel dan mengosongkan isinya dalam sel
4. Kode genetik HIV diubah dari bentuk RNA menjadi bentuk DNA dengan bantuan oleh enzim reverse transcriptase
5. DNA HIV dipadukan dengan DNA sel dengan bantuan oleh enzim integrase. Dengan pemaduan ini, sel tersebut menjadi terinfeksi HIV.
6. Waktu sel yang terinfeksi menggandakan diri, DNA HIV diaktifkan, dan membuat bahan baku untuk virus baru
7. Semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat virus baru dikumpulkan
7. Semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat virus baru dikumpulkan
8. Virus yang belum matang mendesak ke luar sel yang terinfeksi dengan proses yang disebut ‘budding (tonjolan)’
9. Jutaan virus yang belum matang dilepas dari sel yang terinfeksi
10. Virus baru menjadi matang: bahan baku dipotong oleh enzim protease dan dirakit menjadi virus yang siap bekerja
kalau GEJALA HIVnya
1. Demam
Salah satu gejala ARS adalah demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius. Gejala demam ini sering diikuti dengan gejala ringan lainnya, seperti kelelahan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Kelelahan
Respons inflamasi dalam tubuh juga bisa menyebabkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Gejala ini bisa timbul pada awal atau beberapa tahun kemudian.
3. Nyeri otot
Geala ARS juga sering didiagnosis sebagai infeksi virus, influenza, mononucleosis, bahkan hepatitis dan sifilis. Hal ini tidak mengherankan karena banyak gejala yang mirip, termasuk nyeri pada otot dan persendian.
Pembengkakan kelenjar getah bening juga lazim terjadi karena kelenjar ini merupakan bagian dari sistem imun yang akan mengalami peradangan jika terjadi infeksi. Kelenjar getah bening banyak terdapat di ketiak, paha, juga leher.
4. Ruam kulit
Ruam pada kulit berupa bercak kemerahan bisa timbul pada awal atau tahap akhir terjadinya HIV/AIDS. Bila munculnya ruam ini tidak bisa dijelaskan dan Anda termasuk orang yang berisiko tinggi tertular HIV, segera lakukan tes.
5. Mual, muntah, dan diare
Menurut dr Malvestutto, 30-60 persen orang mengalami gejala singkat mual, muntah atau diare pada awal terjadinya infeksi HIV. Namun, gejala-gejala ini juga bisa muncul akibat terapi antiretroviral dan infeksi tahap lanjut.
6. Berat badan turun
Penurunan berat badan (BB) merupakan tanda perburukan penyakit dan juga karena diare berat. Seseorang yang mengalami sindrom AIDS wasting biasanya kehilangan 10 persen atau lebih dari berat badan mereka, serta menderita diare atau kelelahan dan demam lebih dari 30 hari.
7. Batuk kering
Beberapa orang yang positif HIV juga mengalami batuk kering yang berlangsung berminggu-minggu dan terus memburuk.
8. Radang paru
Batuk dan badan yang mengurus mungkin juga akibat infeksi serius yang disebabkan oleh kuman. Bila sistem imun kita dalam kondisi baik, maka kuman ini tak menyebabkan masalah.
9. Berkeringat pada malam hari
Sebagian besar orang di awal tahap infeksi HIV berkeringat pada malam hari, yang tidak terkait dengan suhu ruangan. Gejala ini memburuk pada tahap lanjut dari infeksi.
10. Perubahan pada kuku
Pasien dengan sistem kekebalan terganggu, seperti AIDS, lebih rentan terkena infeksi jamur. Infeksi ini juga menyebabkan perubahan pada kuku, seperti mudah patah, rapuh, dan juga perubahan pada warna.
11. Infeksi jamur
Infeksi jamur yang sering dialami di tahap infeksi HIV lanjut adalah semacam sariawan di mulut yang disebabkan oleh jamur candida. Pasien yang mengalami sariawan parah ini kesulitan untuk menelan dan sulit disembuhkan.
12. Kebas dan rasa kesemutan
Infeksi HIV pada tahap lanjut bisa menyebabkan rasa kebas dan sensasi geli pada tangan dan kaki. Gejala ini disebut juga peripheral neuropathy, yang juga muncul pada pasien diabetes yang tidak terkontrol. Gejala ini timbul karena saraf sudah rusak.
13. Haid tak teratur
Infeksi HIV juga bisa menyebabkan siklus menstruasi terganggu, seperti haid lebih sedikit atau tidak teratur. Gangguan ini lebih disebabkan penurunan berat badan daripada infeksi HIV itu sendiri.
sobat.. HIV itu MENULAR melalui Perpindahan darah, Cairan sperma dan cairan Vagina dari seorang pengidap HIV/AIDS kepada orang lain.
a. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom
b . Transfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.
b . Transfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.
c. Jarum suntik dan benda benda tajam lainya bekas dipakai oleh pengidap HIV yang tidak disterilkan dengan benar.
d. Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat juga menularkan kepada janinnya di dalam kandungan melalui plasaenta atau saat persalinan.
tenang sobat..
HIV itu TIDAK MENULAR BILA
a. Bersalaman, cium pipi & berpelukanHIV itu TIDAK MENULAR BILA
b. Penderita HIV/AIDS bersin dan batuk didekat kita.
c. Memakan peralatan makan/minum bersama.
d. Pemakaian WC dan kolam renang bersama.
e. Gigitan nyamuk/serangga.
f. Hidup serumah dengan pengidap HIV/AIDS asalkan jangan melakukan hubungan seksual.
sobat.. HIV DAPAT DICEGAH YAITU DENGAN
a. Tidak melakukan Hubungan seks sebelum atau diluar nikah.
b. Saling setia terhadap pasangan.
c. Menggunakan kondom jika pasangan kita mengidap HIV atau jika tidak yakin terhadap pasangan kita.
d. Tidak menggunakan NARKOBA.
e. Pengamanan Darah, Jika kita memerlukan transfusi darah, korban/keluarga korban harus meminta kepastian terlebih dahulu bahwa yang akan di pakai telah melalui proses skrining, Gunakan perlatan yang sudah disterilisasi dengan benar.
Nah sobat ini PENGOBATAN HIV
Aspek Medis
a. Pengobatan Suportif
Penilaian gizi penderita sangat perlu dilakukan dari awal sehingga tidak terjadi hal hal yang berlebihan dalam pemberian nutrisi atau terjadi kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan perburukan keadaan penderita dengan cepat.Penyajian makanan hendaknya bervariatif sehingga penderita dapat tetap berselera makan.Bila nafsu makan penderita sangat menurun dapat dipertimbangkan pemakaian obat Anabolik Steroid.
Proses Penyedian makanan sangat perlu diperhatikan agar pada saat proses tidak terjadi penularan yang fatal tanpa kita sadari. misalnya seperti pemakaian alat-alat memasak, pisau untuk memotong daging tidak boleh digunakan untuk mengupas buah, hal ini di maksudkan untuk mencegah terjadinya penularan Toksoplasma, begitu juga sebaliknya untuk mencegah penularan jamur.
b. Pencegahan infeksi oportunistik
Meliputi penyakit infeksi Oportunistik yang sering terdapat pada penderita infeksi HIV dan AIDS.
1. Tuberkulosis
Sejak epidemi AIDS maka kasus TBC meningkat kembali.
Dosis INH 300 mg setiap hari dengan vit B6 50 mg paling tidak untuk masa satu tahun.
2. Toksoplasmosis
Sangat perlu diperhatikan makanan yang kurang masak terutama daging yang kurang matang.
Obat : TMP-SMX 1 dosis/hari.
3. CMV
Virus ini dapat menyebabkan Retinitis dan dapat menimbulkan kebutaan, Ensefalitis, Pnemonitis pada paru, infeksi saluran cernak yang dapat menyebabkan luka pada usus.
Obat : Gansiklovir kapsul 1 gram tiga kali sehari.
4. Jamur
Jamur yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah jamur Kandida.
Obat : Nistatin 500.000 u per hari
Flukonazol 100 mg per hari.
c. Pengobatan Antiretroviral
Saat ini terdapat 5 golongan obat Antiretroviral.
Golongan obat anti-HIV pertama adalah nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NRTI, juga disebut analog nukleosida. Obat golongan ini menghambat langkah keempat di atas, yaitu perubahan bahan genetik HIV dari bentuk RNA menjadi bentuk DNA yang dibutuhkan dalam langkah berikut. Obat dalam golongan ini yang disetujui di AS dan masih dibuat adalah:
1. 3TC (lamivudine)
2. Abacavir (ABC)
3. AZT (ZDV, zidovudine)
4. d4T (stavudine)
5. ddI (didanosine)
6. Emtricitabine (FTC)
7. Tenofovir (TDF; analog nukleotida)
Golongan obat kedua menghambat langkah yang sama dalam siklus hidup HIV, tetapi dengan cara lain. Obat ini disebut non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NNRTI. Empat NNRTI disetujui di AS:
1. Delavirdine (DLV)
2. Efavirenz (EFV)
3. Etravirine (ETV)
4. Nevirapine (NVP)
Golongan ketiga ARV adalah protease inhibitor (PI). Obat golongan ini menghambat langkah kesepuluh, dengan bahan virus baru dipotong sesuai untuk membuat virus baru. Sembilan PI disetujui dan masih dibuat di AS:
1. Atazanavir (ATV)
2. Darunavir (DRV)
3. Fosamprenavir (FPV)
4. Indinavir (IDV)
5. Lopinavir (LPV)
6. Nelfinavir (NFV)
7. Ritonavir (RTV)
8. Saquinavir (SQV)
9. Tipranavir (TPV)
Golongan ARV keempat adalah fusion inhibitor. Obat golongan ini mencegah pengikatan HIV pada sel dengan menghambat langkah kedua dari siklus hidupnya. Dua obat golongan ini sudah disetujui di AS:
1. Enfuvirtide (T-20)
2. Maraviroc (MVC)
Golongan ARV terbaru adalah integrase inhibitor (INI). Obat golongan ini mencegah pemaduan kode genetik HIV dengan kode genetik sel dengan menghambat langkah kelima dari siklus hidupnya. Obat INI pertama adalah:
1. Raltegravir (RGV)
1. Raltegravir (RGV)
makasi udah di baca sobatt... semoga kita terhindar dari bahaya HIV.. Amiin...
sukses selalu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar