Jumat, 30 Desember 2016

Penerapan Kedisiplinan dalam Pendidikan yang Bersahabat


Menurut Prijodarminto (2002) disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan/ atau ketertiban. Sedangkan Tu’u (2004) mengatakan bahwa disipin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Dari beberapa pendapat para ahli  tersebut dapat dikatakan bahwa disiplin merupakan perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kedisiplinan dapat membentuk individu yang unggul, seperti memiliki kepercayaan diri, kehidupan yang teratur, dan peduli terhadap orang lain.
Menurut KBBI pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan hal yang sangat diwajibkan di negara manapun, termasuk Indonesia. Di indonesia terdapat undang-undang yang mengatur pendidikan formal yang dimulai dari Sekolah Dasar (SD). Tidak hanya secara formal saja, tetapi pendidikan dapat diperoleh secara non-formal juga, seperti pendidikan moral, etika, dan ketrampilan. Pendidikan berperan sangat penting untuk membekali manusia dalam menyongsong masa depan yang akan dijalaninya dengan tantangan-tantangan dan perubahan. Pendidikan juga merupakan pintu gerbang kemajuan suatu bangsa.
Bersahabat merupakan nilai yang termasuk dalam 18 nilai pendidikan karakter bangsa. Bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,  dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam hal ini, pendidikan yang bersahabat merupakan pengajaran atau pelatihan dengan kondisi yang menyenangkan sehingga terdapat kerja sama yang baik antara peserta didik dan pengajar sehingga peseta didik dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh pengajar dengan baik.

Dalam menciptakan pendidikan yang bersahabat, peserta didik dan pengajar merupakan subjek yang sangat berpengaruh. Pengajar perlu menciptakan suasana yang nyaman bagi peserta didik. Jika rasa nyaman sudah dirasakan oleh peserta didik maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan peserta didik akan mentaati peraturan yang diberikan oleh pengajar.
Suasana nyaman dapat diciptakan oleh pengajar dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menyelipkan candaan di selingan materi apabila peseta didik terlihat bosan. Suasana nyaman dapat juga diciptakan dengan cara pembelajaran di luar kelas sehingga peserta didik akan lebih mengeskplor wawasannya.
Apabila rasa nyaman sudah didapatkan maka secara tidak langsung kedisiplinan akan tertanam pada diri peserta didik, termasuk disiplin waktu. Hal itu dapat terjadi karena jika peserta didik sudah nyaman dengan pengajar maka peserta didik tidak akan mau kehilangan waktunya untuk mendapatkan ilmu dari pengajar walau sedetik pun.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan merupakan hal penting untuk menciptakan pendidikan yang bersahabat. Kedisiplinan secara tidak langsung dapat didapatkan dari perasaan nyaman. Pendidikan yang bersahabat tidak akan tercipta jika tidak ada kerja sama antara peserta didik dan pengajar.
 

DAFTAR PUSTAKA

Prijodarminto. 2003. Pembinaan  Disiplin Belajar Siswa. Jakarta : Balai Pustaka.

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http:// kamusbahasaindonesia. org/

Tu’u. 2004. Pembentukan Karakter Disiplin Siswa. Bandung: Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Saya yakin dengan kekuatan mimpi dan juga kekuatan doa karna Nothing is Impossible with Allah. Satu hal saja, bermimpilah setinggi langit karna walaupun jatuh maka jatuhnya masih diantara bintang-bintang. Bahagiakan orang-orang yang perlu dibahagiakan dan buat mereka bangga atas dirimu. ~ Allah SWT ~ Muhammad SAW ~ Beloved Mom (Kusporini) ~ Beloved Dad (Ary Kusnanto)