Jumat, 11 Maret 2016

Kontribusi Profesi dalam Bela Negara

Pramaisshela Rizvya Amanda
Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Khairunnas Anfa’uhum Linnas, artinya sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain (HR. Bukhari Muslim). Namun, yang jadi pertanyaan adalah manfaat apa yang bisa diberikan oleh seorang mahasiswa untuk dapat berkontribusi membela negara.
Bela negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara (Kaelan & Achmad Zubaidi, 2007).
Ketika mendengar istilah bela negara maka dalam benak kita beranggapan bahwa bela negara ini sangat terkait erat dengan bentuk program wajib militer. Padahal bela negara tidak melulu itu saja, kita dapat berkontribusi dalam pembelaan negara melalui potensi yang kita miliki.
Setelah menggeluti bidang kefarmasian selama 3 tahun di sekolah kejuruan dan hampir 2 semester di bidang yang sama di perguruan tinggi swasta, saya memantapkan diri untuk bela negara di bidang kesehatan. Hal sederhana yang bisa saya lakukan untuk berkontribusi dalam upaya pembelaan negara adalah menciptakan kesadaran menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Sebelum saya kuliah, selama 6 bulan saya bekerja di sebuah rumah sakit swasta di daerah Boyolali. Pengalaman saya saat bekerja adalah saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan bakti sosial di desa-desa terpencil di daerah Boyolali dan sekitarnya setiap 2 kali seminggu. Suatu ketika kami mendatangi sebuah Pondok Pesantren dan para santrinya mengeluhkan penyakit gatal-gatal. Setelah kami selidiki ternyata penyakit itu disebabkan karena mereka jarang menjemur kasur sehingga dalam kondisi lembab banyak jamur yang menempel di kasur tersebut yang menyebabkan penyakit gatal.

Dalam kegiatan kampus, saya juga pernah mendatangi sebuah desa di daerah Boyolali juga yang ternyata masyarakatnya kurang sekali edukasi tentang kesehatan. Mereka setiap hari makan dengan lauk telur, padahal kuning telur mengandung kolesterol yang jika dikonsumsi terlalu banyak bisa menyebabkan penyakit kolesterol. Desa mereka juga jauh dari Puskesmas ataupun Bidan Desa sehingga mereka tak acuh jika sakit. Padahal sakit ringan bisa ditangani dengan swamedikasi (pengobatan sendiri).
Melihat kenyataan tersebut, hal yang sesuai bagi saya untuk berkontribusi dalam upaya pembelaan negara adalah dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga, maupun masyarakat. Kontribusi tersebut saya realisasikan dengan menjadi panitia penyuluhan dan bakti sosial pengobatan gratis di daerah Boyolali yang dilakukan oleh organisasi kampus. Saya berharap dengan adanya program penyuluhan kesehatan akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Saya yakin dengan kekuatan mimpi dan juga kekuatan doa karna Nothing is Impossible with Allah. Satu hal saja, bermimpilah setinggi langit karna walaupun jatuh maka jatuhnya masih diantara bintang-bintang. Bahagiakan orang-orang yang perlu dibahagiakan dan buat mereka bangga atas dirimu. ~ Allah SWT ~ Muhammad SAW ~ Beloved Mom (Kusporini) ~ Beloved Dad (Ary Kusnanto)