Selasa, 08 Desember 2015

FUM IMM Avicenna Goes to Yogyakarta

Pada hari Minggu, 22 November 2015 diadakan acara FUM IMM Avicenna di Yogyakarta. Acara ini merupakan acara lanjutan dari FUM Kemah Kader di Karanglo, Karanganyar. 
Sebelum acara ini dilaksanakan, diadakan TM pada hari Kamis, 19 November 2015. Dalam TM ini peserta dibagi menjadi 4 kelompok, yang masing-masing kelompok dipandu oleh 2 pimpinan. Setiap kelompok di tugaskan menentukan dress code dan nama kelompok. Tim kami yang ditemani oleh Mbak Tama dan Mas Galang memilih dress code warna biru dan memilih kata “Sang Surya” sebagai nama kelompok.
Kami berangkat menggunakan kereta api Prameks pemberangkatan pertama dari Stasiun Purwosari pukul 05.15. Sebelumnya kelompok kami, tim biru, sudah berkumpul di depan gerbang Fakultas Farmasi UMS pukul 04.30 dan berangkat ke Stasiun Purwosari bersama-sama menggunakan motor.
Di dalam kereta tim kami memilih untuk berdiri agar lebih mudah untuk selfie, karna memang tak dapat dipungkiri bahwa kami adalah anak-anak narsis. Setelah lelah dengan selfie "ga cetho", kami duduk "klesotan" di lantai. Kebetulan ada salah satu teman kami, yaitu Jaya Rantau Samudra yang membawa roti tawar 1 bungkus lengkap dengan selai coklatnya. Tanpa malu kita membuat roti selai untuk sarapan di dalam kereta dengan candaan yang menghangatkan sampai ada salah seorang dari teman kami yang tak di sengaja selai coklatnya menempel di jilbab biru cantiknya.
Tak terasa kami sudah sampai di pemberhentian terakhir, yaitu Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 06.45. Memang dasarnya semua anak IMM Avicenna adalah anak-anak narsis maka kita tak lupa mengabadikan momen kebersamaan kami dengan jepretan sederhana kamera di dalam stasiun tersebut. Setelah semua anggota kelompok berkumpul, kami langsung pergi menuju Benteng Vendenburg dengan jalan kaki. Karena kami bukan anak matematika maka kami tidak menghitung berapa kilometer jarak antara Stasiun Tugu dengan Benteng Vendenburg. Yang pasti adalah jauh, tetapi karna kami adalah anak kesehatan maka anggap saja olah raga pagi.

Setelah sampai di depan Benteng Vendenburg, kami duduk di bawah pohon dan menikmati suasana pagi jalan malioboro sambil sarapan sebungkus nasi kuning dengan sendok kerupuk yang diikat dengan hangatnya kebersamaan. Sinar matahari pun semakin terik maka kami segera melaksanakan misi kami pergi ke Yogyakarta ini. Kami tim biru pergi menuju pos pemberangkatan dengan diberi tugas mencatat semua tempat yang berhubungan dengan Muhammadiyah.
Dalam perjalanan menuju pos pemberangkatan, di sepanjang jalan kami bisa melihat dengan jelas adanya Amal Usaha Muhammadiyah, seperti RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, dan SD Muhammadiyah. Sesampainya di pos pemberangkatan, kami ditugaskan menuju pos 1 dan diberi tugas menanyakan nama penjaga di setiap pos. 
Misi pertama di pos 1 adalah menyanyikan lagu Mars Muhammadiyah "Sang Surya", berhubung kelompok kami belum begitu hafal, dalam perjalanan menuju pos 1 kami memutuskan berhenti dan menghafalkan lagu Sang Surya. Setelah hafal kami pun menuju pos 1 dan sesampainya disana kami menyetorkan hafalan lagu Sang Surya kami dan berhasil mendapatkan 1 pin warna. Dan clue untuk menuju pos 2 adalah amati, pahami, dan jangan lengah.
Dalam perjalanan menuju pos 2, kami berusaha untuk mengamati dan memahami di sepanjang jalan kecil kampung Kauman Yogyakarta. Disini kami melihat adanya pondok Mu'allimah "Aisyah". Dan sesampainya di pos 2, benar saja kita mendapat pertanyaan tentang siapa itu Aisyah. Beliau adalah istri ke empat Nabi Muhammad SAW. Satu-satunya gadis yang dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW yang memiliki pipi merah merona jika terpapar sinar matahari dan beliau juga banyak hafal hadist dari Nabi Muhammad SAW. Disini kami berhasil mendapatkan 2 pin warna. Setelah itu kami diberi clue yang sama untuk menuju pos 3, yaitu amati, pahami, dan jangan lengah.
Dalam perjalanan menuju pos 3, kami dipandu melewati gang-gang kecil dengan banyak belokan. Mungkin saja jika saya ditinggalkan oleh rombongan, saya tidak bisa kembali pulang. Dan disini kami pun lengah, terbukti dengan pertanyaan sederhana di pos 3 "Berapa kali kalian belok kanan?" dengan lantang kita menjawab 3 kali belok kanan. Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah kami belok kanan sebanyak 5 kali. Jadi disini kita mendapatkan 2 pin, yaitu 1 pin warna dan 1 pin putih. Pin putih merupakan pin kesalahan. Tetapi awalnya kami tidak tahu bahwa pin putih adalah pin kesalahan, jadi kami tetap senang saja mendapatkan 2 pin. Hahaha
Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 4 di Suara Muhammadiyah. Disana kami di berikan secarik kertas yang berisi clue tentang sebuah buku dan kami pun di tugaskan untuk membeli buku tersebut. Salah satu clue nya adalah buku berwarna hitam dan di covernya terdapat gambar jam. Tak lama pun kami menemukan buku itu di rak depan meja kasir dan langsung membeli buku tersebut dan di serahkan kepada penjaga pos 4.
Setelah menyelesaikan misi awal, kami di pandu menuju ke Langgar Kidoel Ahmad Dahlan. Langgar tersebut berada di tengah perkampungan Kauman dan untuk menuju kesana kami melewati gang-gang kecil yang di samping kiri kanannya terdapat rumah warga yang di halaman sempitnya ditanami banyak sayuran, seperti selada, cabai, seledri dan sebagainya di dalam pot atau pipa yang di lubangi. Sungguh sangat kreatif warga disana.
Setelah sampai langgar, kami langsung naik ke lantai 2 dan sarasehan bersama kakak-kakak pimpinan. Disana kami dijelaskan sejarah singkat Muhammadiyah dan bagaimana KH Ahmad Dahlan pertama kali menyebarkan dakwahnya setelah pulang dari Mekkah. Beliaulah yang membenarkan arah kiblat umat muslim walaupun awalnya mendapat pertentangan dari warga sekitar. Pernah juga langgar KH Ahmad Dahlan di bakar oleh warga karena dikira beliau mengajarkan ajaran sesat, tetapi KH Ahmad Dahlan tidak pernah putus asa dan membangun lagi langgar tersebut dan lambat laun warga sekitar sadar bahwa arah kiblat umat muslim yang sebenarnya adalah seperti yang dikatakan oleh KH Ahmad Dahlan. Sekarang langgar tersebut digunakan untuk sholat dan mengaji.
Setelah mendapatkan ilmu tentang sejarah singkat Muhammadiyah kami turun menuju sebuah ruang kecil yang berisi dokumen-dokumen tentang KH Ahmad Dahlan dan kami pun tak melewatkan mengabadikan momen tersebut. Setelah itu kami befoto di depan Langgar KH Ahmad Dahlan bersama seorang ibu-ibu yang sebenarnya saya tidak tau beliau itu siapa. Hehehe
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju masjid gede. Sesampainya disana, kami ditugaskan menyebutkan semua hal yang berhubungan dengan Muhammadiyah dari Benteng Vendenbrug sampai Masjid Gede ini. Kami pun dengan lancar menyebutkan semua dengan detail dan mendapatkan 2 pin warna. Setelah itu kami menuju serambi masjid dan menunggu kelompok lain datang. Setelah semua kelompok berkumpul kami makan siang bersama sambil menunggu adzan dzuhur berkumandang. Setelah sholat dzuhur, kami bersantai-santai di serambi masjid.
Tak lama kemudian, diadakan kajian kecil dengan pembicara yang mengakui bahwa dirinya adalah kader Muhammadiyah 24 karat. Beliau adalah alumni Universitas Negeri Yogyakarta. Beliau mengenal IMM saat diajak temannya mengikuti organisasi IMM di kampus tersebut.
Setelah kajian selesai, tim kami ditugaskan untuk diskusi dengan kakak pimpinan dengan clue orangnya pendek, pakai kaca mata, dan memakai baju blaster, dan dia adalah Mbak Rara. Di pojokan masjid kami berdiskusi dipimpin oleh Mbak Rara dengan tema "Perbedaan antara Muhammadiyah dengan NU". Dalam diskusi kali ini, kita mendapatkan kesimpulan bahwa, keduanya adalah organisasi islam terbesar di Indonesia dan yang membedakan keduanya adalah cara memandang Islam.
Setelah semua kelompok selesai mendiskusikan temanya masing-masing, kami ditugaskan untuk mempresentasikan hasil diskusi kami di halaman samping Masjid Gede sambil "klesotan" bersama di tanah. Setelah selesai, kami sholat Asar bersama dan berkumpul di lapangan basket dekat Masjid Gede. Di sana kami memberikan surprise kepada kakak pimpinan yang berulang tahun dan tak lupa berfoto bersama.
Misi terakhir pun datang, yaitu kegiatan "sosma". Setiap kelompok diberikan 5 kotak snack dan wajib diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan di sepanjang jalan malioboro. Disini tim kami mendapatkan pelajaran bahwa ternyata masih banyak orang-orang yang kurang mampu tetap bekerja keras demi sesuap nasi untuk menghidupi dirinya dan keluarga. Kami harus lebih banyak bersyukur atas apa yang sudah kami dapatkan saat ini.
Dan tak diduga-duga kabar buruk pun datang. Ternyata kita semua tidak mendapatkan tiket kereta untuk pulang ke Solo. Dan akhirnya setelah sholat maghrib di masjid pinggir jalan malioboro, kami berjalan menuju halte trans jogja dan naik trans jogja menuju Terminal Gilingan "berumpek-umpek" ria. Disini sangat terliat teman-teman yang sangat kelelahan tapi masih berjuang untuk dapat pulang ke Solo.
Setelah sampai Terminal Gilingan, kami menuju ke bus Mira. Kami menunggu kelompok lain yang belum sampai di dalam bus dan pada akhirnya kami pulang ke Solo bersama-sama. Disini kami harus banyak berterima kasih kepada kakak-kakak pimpinan yang rela berdiri sampai Solo hanya demi kami.
Teman-teman yang motornya berada di Stasiun Purwosari turun di RS Panti Waluyo dan sisanya turun di perempatan kampus UMS. Disini saya turun di perempatan kampus dan menunggu Jaya yang mengambil motor saya di Stasiun Purwosari. Setelah lama menunggu, Jaya pun tak kunjung datang dan akhirnya saya di hampiri oleh Ismail dan di antarkan sampai Alfamart depan kampus 1. Ternyata Jaya mengantarkan teman lain menuju kos memakai motor saya dan tidak menghubungi saya. Setelah motor saya tiba, saya langsung pulang dan sampai di rumah pukul 22.00. Perjalanan yang melelahkan, tetapi saya sangat puas dengan hari ini. Terima kasih untuk IMM Avicenna yang telah banyak memberikan pengalaman super hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Saya yakin dengan kekuatan mimpi dan juga kekuatan doa karna Nothing is Impossible with Allah. Satu hal saja, bermimpilah setinggi langit karna walaupun jatuh maka jatuhnya masih diantara bintang-bintang. Bahagiakan orang-orang yang perlu dibahagiakan dan buat mereka bangga atas dirimu. ~ Allah SWT ~ Muhammad SAW ~ Beloved Mom (Kusporini) ~ Beloved Dad (Ary Kusnanto)